Kehidupan masyarakat pedalaman di dusun V tondok pata, Desa Riso, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar begitu sangat memprihatinkan. Daerah terisolasi dengan infrastruktur desa yang belum memadai membuat masyarakat di pedalaman susah untuk dijangkau. Program-program pemerintah tak dapat menyentuh daerah itu bahkan nyaris tak terjamahkan. Untuk itu sebagai Petugas disana, Penyuluh Pertanian berusaha dengan keras agar masyarakat dipedalaman itu merasakan juga program-program dari pemerintah khususnya program di bidang pertanian.
Sebagai langkah awal, PPL akan mengajak beberapa keluarga untuk membentuk kelompoktani. Karena dengan adanya kelompoktani maka bantuan dari pemerintah dapat tersalurkan. Tetapi kendalanya, bagaimana cara melakukan pendekatan kepada masyarakat dipedalaman itu? Nah untuk itu, PPL berinisiatif melakukan pendekatan melalui anak-anak petani dengan melakukan aksi sosial di sekolah. misalnya mengadakan kelas Muatan Lokal Pertanian, memfasilitasi pengadaan sarana dan prasarana bersekolah bagi anak-anak petani.
|
Make over Ryan |
|
make over Dirly |
|
Belajar hidup bersih dengan mencuci tangan |
|
antrian kelas Mulok |
|
Memfasilitasi pengadaan seragam sekolah, tas dan sepatu |
|
Memberikan sepeda untuk anak petani kurang mampu |
Setelah dirasa cukup pendekatannya, PPL pun mulai dikenal oleh orangtua anak-anak petani tersebut. akhirnya PPL berhasil melakukan identifikasi melalui pengambilan data dan informasi yang meliputi: tingkat pemahaman petani tentang kelembagaan petani; kondisi petani dan keluarganya; kondisi usahatani yang ada; domisili dan sebaran penduduk, serta jenis usahatani dll. Namun untuk menjangkau mereka, PPL harus melalui banyak rintangan yang menguras tenaga dan pikiran. Dimulai dengan perjalanan yang ditempuh sangat jauh, 21.7 Km dengan motor dan berjalan kaki sejauh 5 Km. Belum lagi medannya sangat jelek dan melelahkan.
|
Jalan poros kecamatan |
|
Jika air sungai meluap |
|
Kadang motor ngadat karena businya kemasukan air |
|
arusnya kadang deras |
|
motor PPL didorong oleh orang yang kebetulan lewat |
|
Jika jalannya bagus, PPL bisa lewat |
|
bingung mo lewat dimana..terobos aja! |
|
melewati empat jembatan untuk sampai ke tondok pata |
|
Jembatan pertama |
|
Jalanan digenangi air, licin dan sering membuat ban tergelincir |
|
Parkir motor, jalan kaki pun dimulai mendaki gunung |
|
diatas ketinggian |
|
melanjutkan perjalanan setelah melepas lelah |
|
anak-anak petani harus berjalan kaki 5 - 10 km ke sekolah |
|
kami kelelahan, istirahat sejenak |
|
setelah tiba, adik saya memeriksa kesehatan masyarakat |
|
saya mengadakan sosialisasi mendirikan kelompoktani |
Setelah Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) melakukan advokasi (memberikan saran dan pendapat) serta informasi kepada tokoh-tokoh petani setempat dan aparat desa maka PPL memberikan penyuluhan melalui pertemuan kelompok dengan materi penyuluhan pertaniannya.
|
Pertemuan Kelompoktani setelah sosialisasi |
|
Pertemuan kelompoktani sudah di sanggartani |
|
menganalisis usahatani mereka |
|
Demonstrasi Pembuatan pupuk organik |
|
Kursus Tani, menyuntik ternak |
|
Pertemuan kelompoktani Alapan Indah rutin tiap bulan |
|
Selalu saja ramai |
|
menyelesaikan Administrasi kelompok |
|
bila pulang, PPL selalu ditemani anggota kelompok |
|
motor PPL disebrangkan oleh Bendahara Kelompok |
Kiranya kisah PPL untuk menjangkau masyarakat pedalaman dapat mengispirasi teman sejawat lainnya agar mau mengabdi tanpa pamrih, selalu mencari pemecahan masalah, dan berfikir inovatif serta kreatif dalam menumbuh kembangkan kelompok-kelompoktani binaannya.
KUALITAS seseorang tidak dilihat oleh seberapa hebat dia berucap, tetapi seberapa banyak tindakan kebaikan yang diperbuat dan dirasakan manfaatnya oleh banyak orang.
Salam Pertanian!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar