Rabu, 30 Maret 2016

REKAM JEJAK KELOMPOKTANI SIPATOKKONG



 Kelompoktani Sipatokkong terletak di dusun IV Rakasan Desa Riso, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat. Kelompoktani ini terbentuk pada tahun 2011 dengan klasifikasi kemampuan kelompok kategori Madya. Komoditas unggulan Kelompoktani Sipatokkong adalah tanaman kakao dengan luas hamparan 39.05 Ha.

 Pada hari senin, tanggal 08 September 2014, diadakan musyawarah pergantian pengurus kelompoktani Sipatokkong karena perlunya meresuffle kepengurusan terdahulu yang dirasa kurang mampu menjalan tugas dan fungsinya. Adapun hasil musyawarah siang itu adalah :
Ketua                       : A. SYAMSUL ALAM
Wakil Ketua              : SUKAMTO
Sekertaris                 : A. AKBAR
Wakil Sekertaris        : AGUS
Bendahara               : ABDUL RAHMAN
Seksi-seksi
a.        Produksi               : A. SATTA
b.        Pemasaran           : IRFAN
c.         Penyuluhan          : ASRUM AZIS
d.        Humas                  : MATANG
e.        Saprodi                 : BAHARUDDIN
f.          Perlengkapan       : SELFIANA
Anggota kelompok
1.        A. IDRIS
2.        A. ASLAM
3.        TARNIATI
4.        A. NUDDING
5.        M. BASRI
6.        A. SANUDDING
7.        H. A. SEMMANG
8.        H. DARWIS
9.        A. SISSI
10.    A. AHMAD ALBAR
11.    DAAMING

      Awal saya bertugas sebagai Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) WKBPP Desa Riso, Pebruari 2014,kondisi kelompoktani Sipatokkong sangat memprihatinkan. Sanggartani yang semestinya dijadikan tempat belajar-mengajar berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan kayu bakar. Belum lagi atap sanggartani yang terdiri dari atap rumbia telah lapuk dan banyak lubang disana sini. Lantai sanggartani pun belum ada, belum di pondasi bila hujan turun - airnya mengalir masuk kedalam sanggartani.
                                           
      Setahap demi setahap, sebagai motivator PPL  pun mulai memotivasi disetiap pertemuan rutin bulanan kelompoktani tersebut. Dimulai dengan demonstrasi pembuatan pupuk organik Bokashi sebagai tindak lanjut materi penyuluhan bulan lalu.


Disusul bulan berikutnya, Demonstrasi Membuat Pestisida Nabati. Banyak sekali sumber daya alam yang dapat ditemukan di desa ini sebagai bahan Pestisida Nabati (Pesnab), diantaranya; umbi gadung, akar tuba, brotowali, daun siri, kunyit, lengkuas dan daun mindi. Alangkah sangat disayangkan jika bahan-bahan nabati tersebut tidak dimanfaatkan karena petani tidak mengetahui fungsinya. Sebagai fasilitator, PPL memperkenalkan fungsi dari bahan-bahan nabati tersebut lalu mendemonstrasikan cara membuat pestisida Nabati.



Untuk berjalannya kegiatan dengan lancar maka kelompoktani Sipatokkong mengadakan pertemuan rutin ditiap bulannya. Pertemuan rutin ini merupakan sarana untuk saling memberikan masukan dari para anggota. Menyampaikan hasil dan perkembangan yang telah diperoleh kelompok dan juga untuk menyampaikan permasalahan-permasalan yang sedang dialami oleh kelompok. Dengan pertemuan ini, perkembangan kelompok dapat dilihat, diketahui dan dirasakan oleh seluruh anggota kelompok. Seperti gambar dibawah ini, ketua kelompoktani Sipatokkong membacakan rumusan permasalahan yang dihadapi oleh kelompok untuk ditindak lanjuti.


Kelompoktani Sipatokkong beranggotakan orang-orang yang bersedia dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun. Keanggotaan terbuka bagi umum, tidak ada batasan golongan tertentu yang dapat menjadi anggota kelompok tersebut. Begitupun dibidang administrasi dan tatalaksana keuangan sangat terbuka dan transparan bagi semua anggota kelompok. Tidak hanya ketua dan pengurus yang berhak mengetahui tentang administrasi maupun kondisi keuangan, tetapi seluruh anggota berhak mengetahui juga. Tiap triwulan sekali, bendahara kelompok membacakan Laporan Keuangan kelompok sehingga tidak ada kecurigaan diantara sesama anggota.


Sebagai modal untuk berjalannya kegiatan kelompok diusahakan adanya tabungan dalam kelompok. Tabungan ini dapat dimanfaatkan untuk modal kerja kegiatan kelompok yang menghasilkan, dan juga untuk membantu para anggota yang sedang dalam kesulitan. Selain itu juga sebagai sarana  belajar bagi anggota untuk berhemat demi masa depan. Ada lima Iuran yang umumnya mereka kenal yaitu Simpan Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan Sukarela, Simpanan Administrasi dan Simpanan Konsumsi. Besarnya iuran-iuran tersebut kesepekatan antara anggota kelompok, terkecuali  Simpanan Sukarela yang tidak terbatas jumlah penyetorannya.
Buku Tabungan Perorangan

Selain pendidikan yang perlu dikembangkan, kegiatan yang bersifat produktif pun sangat perlu untuk dikembangkan dalam kelompok ini. Usaha produktif yang sedang di kembangkan oleh kelompoktani Sipatokkong selain membudidayakan tanaman kakao sebagai komoditas utama, mereka juga mengupayakan budidaya tanaman Lada (6.70 Ha), Padi (1.25 Ha) dan beternak kambing (23 ekor) untuk peningkatan pendapatan para anggota.


Dalam mengambil keputusan dalam rapat anggota semua berdasarkan kesepakatan bersama tanpa paksaan dan tekanan apapun dari pihak luar. Oleh sebab itu setiap anggota wajib mengikuti rapat anggota. Karena disanalah tempat yang terbaik untuk mengemukakan ide, saran atau penyelesaian suatu masalah.




Setahap demi setahap pembenahan kelompoktani dilakukan oleh PPL dan seluruh pengurus dan anggota kelompok, mulai dari renovasi sanggartani, buku-buku administrasi hingga pemupukan modal. Upaya pemberdayaan petani untuk mengubah Perilaku, Keterampilan dan Sikap pelaku utama agar mau meningkatkan kemampuan kelompok dalam melaksanakan fungsinya serta meningkatkan produktivitas lahan usahataninya, diharapkan kedepan kelompoktani Sipatokkong akan menjadi kuat dan mandiri. Setelah kelompoktani Sipatokkong menjadi kelompok yang produktif maka tidak diragukan lagi, pihak perusahaan (pelaku usaha) akan menawarkan kerjasama dalam hal kemitraan. Inilah sebabnya PPL sangat tertarik untuk menulis rekam jejak penumbuhan kelompok tani SIPATOKKONG dalam bentuk tulisan Profil Kelompok untuk di ketahui oleh masyarakat banyak.



 Demikian Rekam Jejak kelompoktani SIPATOKKONG dari tahun 2014 hingga tahun 2016. Perjuangan, harapan serta doa senantiasa menyertai PPL untuk membantu menumbuh-kembangkan  kelompoktani ini  melalui pemberdayaan petani untuk mengubah pola pikir pelaku utama agar mau meningkatkan usaha taninya dan meningkatkan kemampuan kelompok dalam melaksanakan fungsinya.Seandainya PPL tidak datang selama beberapa bulan, kelompoktani Sipatokkong tidak tidur lagi seperti dahulu. melainkan mereka dapat terus melakukan kegiatan tanpa bergantung pada kehadiran PPL, itu impian saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar